Jumat, 11 September 2015

Masjid Agung Kota Brebes Yang Menyisakan Sejarah

Tepat Pukul 05.15 setelah keluar dari tol pejagan menyurusi kota bawang, saya berkunjung kemasjid ini untuk menunaikan sholat subuh, lansung memarkirkan innova, dan menuju tempat wudu, posisi tempat wudu pria berada di sisi kiri masjid, ambil wudu dan lansung menunaikan sholat shubuh.


setelah menunaikan sholat shubuh, nyaman sekali, sungguh nyaman pandangan saya terus tertuju pada banguan utama masjid yang tampaknya anah dengan bangunan belakangnya, saya perhatikan sejenak memandang di sekitar masjid, sekilas masjid ini gaya arsitekturalnya masih mengunakan arsitektur Jawa terlihat sekali pada bagian dlam masjid paling depan, mirip sekali rumah joglo, dengan atap joglo khas berbentuk limasnya yang, aneh memang dejika di padu padan dengan bagian depan luar masjid, nampaknya seperti bangunan kuno yang sudah di renovasi berkali kali, ternya benar menurut tukang parkir masjid ini sudah berdiri sejak jaman belanda. 
jika dilihat dari depan lapangan alun alun brebes bentuk joglo tidak terlihat dari luar, dapat di lihat dari dalam masjid. Yang bersangkutan bercerita terdapat di bagian depan masjid sebagai bagian bangunan bersejarah dan peninggalanya masih ada di tempat ini, dan menutur pengakuanya yang saya lupa tanya namanya, ada beberapa sisa peninggalan yang di bawa kesemarang. lantainya bersih berlapiskan marmer. 

Sedangkan jika di lihat Bentuk Mimbarnya bergaya Arab. jika dilihat dari luar dengan 2 kubah besarnya yang terletak dikanan kiri masjid, sedangkan bagian depanya mirip dengan aksitektural masjid Nabawi

Masjid Agung kota Brebres terdapat di alun alun kota bebres, ini memiliki kharis matik tersendiri, dengan 1 buah menara yang dimilikinya membat masjid ini terliat agung. ditambah lagi lantai 2 yang sangat futuristik, ternyata benar informasi yang di berikan tukang parkir masjid yang saya lupa namanya saat saya brosing brosing di internet, masjid yang terdapat di kota bawang ini sudah berdiri sejak 1836 pada zaman Bupati Raden Adipati Arya Singasari Pranatayuda 1

Merupakan masjid tertua di sepanjang pantura jawa tengah. yang dulunya sebelum terpecah Daerah tegal dan tegal akhirnya terpecah menjadi dua sebelah timur masih Mengunakan Nama Tegal dan sebelah selatan menggunakan nama brebes.

masjid yang terdapat di alun alun ini didepannya terbentang hamparan lapangan luas dengan terpampang sebuah LED biboard berbentuk bawang merah, kenap aterdapat lapangan luas yang memiliki arti bahwa selain memikirkan kehiduoan akhirat kita sebagai warga harus berpikiran luas dari menatap ke depan, menyongsong kehidupan yang akan datang.

Menurut pengakuan sang juru parkir Disisi pendoponya terdapat 1 buah beduk besar yang terbuat dari pohon sawo, konon kabarnya masjid ini terdapat dua buah beduk berejarah yang berasal dari desa sawo jajar yang berasal dari pohon sawo kembar yang besar.namun beduk kembar tersebut kini tinggal. Sayang saya tidak dapat mengabadikan Beduk sejarah tersebut, karena masjid sudah mau di tutup ingin dibersihkan.


Bagi yang penasaran untuk melihat peninggalan sejarah di sini dapat lansung saja mengunjuingi masjid ini, jika dari arah jakarta anada dapat lamsung melewati tol jakarta cikampek- lanjut lagi tol cipali- lanju laji tol palikanci. keluar pejagan belok kiri kearah pantura skitar 20 menit anada akan sampai di alun alun kota brebes. Atau jika mengunakan kendaraan roda dua, dari jakarta terus aja ke arah bekasi - cikarang - karawang - cikampek - subang - palimanan - indramayu - cirebon - brebes mengitkuti jalur pantura hingga bertemu alun alun brebes.



salam indonesia