Sabtu, 01 November 2014

Masjid Al Alam Marunda

Menurut cerita warga di sekitar masjid alam, dulu mesjid ini diberi nama masjid aulia, bangunan tua ini sudah berdiri sejak 1527. menurut http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/745/Al-Alam-Marunda-Masjid yang didirikan oleh Raden Fatahillah atau sunan Gunung Jati bersama para prajuritnya sebagai rasa syukur atas penaklukan Kerajaan Pajajaran yang saat itu berkuasa di Sunda Kelapa. Yang sangat menakjubkan adalah masjid ini dibangun hanya dalam waktu 1 malam menurut cerita penduduk sekitar.


mendengar cerita tersebut membuat saya penasaran dan langsung ke lokasinya untuk melihat lebih detail bagunan masjid yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati tersebut. Yang katanya juga ada sumur tua yang hanya kedalaman 2 meter sudah mengeluarkan air dan rasa airnya juga seperti air tawar, bukan air asin seperti layaknya daerah pinggir laut.

akhirnya tiba di mesjid tersebut, sebelum masuk ambil foto dulu.

foto diatas adalah tampilan masjid al alam yang saya ambil pada hari minggu 02 november 2014 pukul 09:30 wib kebetulan saat itu sedang sepi pengunjung. di sisi sebelah kiri nampak bangunan masjid al alam dan sisi sebelah katan bangunan pendopo. Dan tengah tengahnya sumur yang saya ceritakan diatas.


Sebelum masuk kedalam masjid saya mengadakan ritual berwudhu dahulu agar masuk kedalam masjid dalam keadaan suci.   Dan selain itu ingin merasakan sejuknya air yang berasal dari sumur tua ini yang konon usia sumur ini sudah ratusan tahun tetapi masih mengeluarkan air, dan rasa air ini seperti air tawar. Anehnya pada saat saya berkunjung disana debit air masih mencukupi padahal kondisi sedang musim kemarau. dan sangat sejuk sekali saat bilasan air tersebut dibasuh ke muka.


bentuk sumur tua ini di topang dengan 4 buah pilah dengan bilasan kaki, denga berhiaskan tempelan batu pualam kecil dan di topang atap genteng seperti sebuah rumah.


kedalaman sumur jika saya lihat dari deket mencapai 2 meter tidak terlalu dalam , tapi airnya banyak dan sejuk seperti air pegunungan.


setelah berwudhu saya mencoba memasukan diri kedalam masjid, sepertinya tempat ini cocok disebut mushola karena bangunanya kecil, + 10x10 meter ketika memasuki area dalam masjid suasana didalamya pun terasa sejuk dan adem.


Pintu masuk ke ruang utama ada di sisi selatan dan timur,  

Jika di perhatikan terdapat empat pilar besar dilapisi cat minyak berwarna putih tinggi ke empat pilar + 206 cm. 

lekut lekuk pilar pada sisi bawa seperti bujur sangkar dan di atas membulat dan bergelombang, pilar ini seperti bergaya eropa.

kemudian kayu jati bercat coklat tua untuk penopang atasnya. lalu sekitar 50 cm internet atap masjid. 

Pada dinding pintu gerbang sebelah utara dan selatan bagian atas terdapat tulisan kaligrafi yang berbunyi “wa bud rabukha hatta taktikal yakin”

di atas mimbar pengimaman terdapat tiga buah tiang, dan ketiga tiang terdapat lengkungan diatas tiang tersebut. 

Pada lengkungan terdapat hiasan kaligrafi dengan kalimat syahadat ruang an ini sebagai tempat penimaman. Sedangkan di dalam ruang  sebelahnya terdapat dengan tiga anak tangga yang di beton. yang dibuat dengan ventilasi ventilasi udara. bagian tengahnya dihiasi dengan bentuk kelopak bunga, konsepini seperti berasitektur arab




gambar diatas adalah tampilan dari sisi selatan dimana terdapat serambi berbentuk persegi panjang ditandai dengan pintu masuk terletak di tengah. Nampak pintu masuk sepeti digambar, Dinding serambi ditembok + 1 m terbuatdan atasnya diberi teraris dari ukiran kayu. Begitu pula serambi sebelah timur.

atap masjid terdiri dari dua susun, susunan pertama berbentuk seperti limas dan susunan kedua berada dibawah susunan pertama dengan dilapisi genting tanah seperti arsitektur beraliran jawa dengan bangunan menghadap kearah selatan


Seluruh Bangunan masjid dikelilingi oleh pagar beton yang diberi cat berwarna putih.terdapat dua pintu gerbang gerbang utama berada disebelah utara dan gerbang berikutnya di sebelah timur seperti gambar disamping.

jika kita ulas balik bentuk arsitektur bangunan ini mengunakan ciri khas jawa pada bagian atapnya, bergaya ciri khas eropa pada pilar masjidnya, dan bergaya arap pada mihran pintumasuk, ruang pengimaman denga kaligrafinya. 

bagi warga jakarta yang ingin mengunjungi  masjid ini amatlah mudah untuk di jangkau karena masih didaerah marunda jakarta utara. 

selain masjid al alam di lokasi yang sama juga terdapat rumah pitung pahlawan Jakarta.